Zona Sintesa

Working Smart Together

Pelaksanaan Qurban Sintesa

Pelaksanaan ibadah Qurban di Pesantren Sintesa merupakan kolaborasi antara Pesantren Sintesa dengan Amiru, dalam rangka menyalurkan amanah dari shohibul qurban agar kegiatan bisa terlaksana dengan baik dan maksimal.

Susunan Panitia

  • Steering Committee : Pengurus Lembaga
  • Ketua Panitia :
  • Sembelih dan Skinning :
  • Potong Daging dan Distribusi :
  • Konsumsi :
  • Dokumentasi :

Rapat Kepanitiaan

  • Rapat dilakukan satu pekan sebelum pelaksanaan dan dipimpin oleh ketua panitia, dilanjutkan dengan simulasi dan gladi bersih sederhana pelaksanaan kepanitiaan.

Ketua Panitia

Penanggung Jawab:

Tugas dan tanggung jawab:

  1. Koordinasi Umum: Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan.
  2. Pengambilan Keputusan: Menentukan kebijakan dan arah kegiatan.
  3. Komunikasi: Menjadi penghubung antara panitia dan pihak.
  4. Penyusunan Laporan: Bertanggung jawab atas penyusunan laporan akhir kegiatan.

Sembelih dan Skinning

Penanggung Jawab:

Persiapan:

  • Golok atau pisau Sembelih (konfirmasi ke algojo).
  • Pisau untuk skinning.
  • Artco.
  • Gergaji.
  • Bambu.

Persiapan lokasi penyembelihan dan skinning dilakukan sebelum hari raya.

Petugas:

  • Algojo: Ust. Umar, K.H. Riyadh Rosyadi.
  • Pegang hewan saat disembelih: (sebutkan nama santri).
  • Skinning:

Prosesi:

  1. Hewan ditaruh di lokasi yang jauh dari lokasi penyembelihan.
  2. Hewan dibawa ke lokasi penyembelihan.
  3. Hewan difoto dalam posisi berdiri oleh tim Amiru (dengan ada nama shohibul qurban).
  4. Hewan direbahkan oleh petugas pegang hewan dan difoto oleh tim Amiru.
  5. Santri membaca takbiran bersama-sama dipimpin oleh organisasi santri.
  6. Hewan disembelih oleh algojo.
  7. Hewan difoto lagi oleh tim Amiru.
  8. Hewan dipindahkan ke resting area sementara, sambil ditutup.
  9. Setelah hewan benar-benar mati, hewan diangkat ke tiang skinning.
  10. Dilakukan skinning dengan serapi mungkin.
  11. Kepala, jeroan, kaki, kulit dimasukkan kedalam karung secara terpisah. Satu karung satu jenis.
  12. Daging dan tulang dikirim ke workflow potong daging dan distribusi.

Catatan:

  • Petugas pegang hewan saat disembelih 3 orang santri (tidak perlu dikali jumlah hewan).
  • Petugas skinning 3 santri per ekor (dikali jumlah hewan).
  • Ketika penyembelihan hewan telah selesai, petugas pegang hewan bisa lanjut membantu skinning.
  • Selesai penyembelihan dan skinning, bersihkan lokasi. Perlengkapan tali, tiang, dll sudah dirapikan/dikembalikan.
  • Karung berisi kepala, jeroan, kaki, kulit ditaruh tempat yang aman.
  • Jika semua pekerjaan telah selesai, laporan ke ketua panitia.

Potong Daging dan Distribusi

Penanggung Jawab:

Persiapan:

  1. Pisau potong daging.
  2. Golok besar.
  3. Kapak.
  4. Talenan.
  5. Asahan.
  6. Terpal.
  7. Tusuk sate (santri beli).
  8. Nampan (disiapkan santri).
  9. Daftar nama penerima daging.
  10. Kertas nama penerima daging.
  11. Staples.
  12. Timbangan analog (pinjam).
  13. Kresek tempat daging.
  14. Kresek merah besar.

Petugas:

  1. Cetak daftar nama dan verifikasi: TU Pesantren.
  2. Timbang daging dan masukkan: beberapa santri.
  3. Kantong plastik: Musyrif dan beberapa santri.
  4. Potong daging: Musyrif dan beberapa nama santri.
  5. Potong balungan : Musyrif dan beberapa santri.
  6. Staples kertas ke kantong plastik: beberapa santri.
  7. Distribusi ke tetangga: beberapa santri.
  8. Mencuci pisau, golok,kapak, dan talenan: beberapa santri.
  9. Mencuci terpal: beberapa santri.

Prosesi:

  1. Menerima daging dari workflow sembelih dan skinning.
  2. Daging dipotong-potong sesuai standar.
  3. Daging,hati/jantung/paru, dan balungan yang sudah dipotong ditempatkan di 3 titik berbeda.
  4. Petugas timbangan menimbang daging sesuai kesepakatan, misal 1 kg.
  5. Kresek yang sudah terisi daging, ditambahkan hati/jantung, paru 2-3 pcs, dan ditambahkan balungan 3-4 pcs.
  6. Kresek yang sudah terisi lengkap distaples nama penerima.
  7. Prosesi nomor 4,5,6 dilakukan sampai kuota terpenuhi.
  8. Sebagian balungan yang ada dimasukkan ke karung, dan dijadikan satu dengan kepala, kaki, jeroan, kulit untuk diambil bu Neneng.
  9. Potong-potong daging untuk dijadikan sate.
  10. Ditusuk menjadi sate sejumlah 16 tusuk per kepala santri dan pegawai mukim. Misal ada 50 kepala, maka butuh 800 tusuk.
  11. Daging yang tersisa diserahkan ke dapur untuk disimpan di freezer dan dijadikan stok lauk di kemudian hari.
  12. Bersihkan serta rapikan area potong dan perlengkapan potong daging.

Catatan Prosesi:

  • PJ mengarahkan petugas potong terkait ukuran daging, ukuran hati/jantung/paru, dan ukuran balungan.
  • Balungan disisakan ada sedikit daging, jangan habis daging di balungan.
  • Timbang daging dulu dan masukkan ke kantong plastik, baru ditambahkan jantung/hati/paru dan balungan.
  • Porsi standar: Daging ½ kg, balungan 3-4 pcs, jantung/hati/paru 2-3 pcs.
  • Selesai potong daging dan distribusi, bersihkan lokasi. Semua perlengkapan (terpal, pisau, talenan, dll) dibersihkan dan dirapikan kemudian dikembalikan.
  • Jika semua pekerjaan telah selesai, laporkan ke ketua panitia.

Prioritas dibagikan:

  • Santri dan Pegawai yang mukim di Pesantren, per kepala dapat 16 tusuk sate. Total sate disesuaikan jumlah santri dan pegawai mukim.
  • Keluarga Pesantren.
  • Pegawai Sintesa dan Amiru.
  • Karyawan keluarga Pesantren.
  • Muwaqif dan Muhsinin (Pak Imam, Pak Budi, Pak Yatno, Bu Sum, Mbak Wulan).
  • Pegawai QLC.
  • Tetangga Pesantren.

Konsumsi

Penanggung Jawab:

Persiapan:

  1. Gelas plastik sekali pakai (beli).
  2. Baskom 2.
  3. Teh bubuk dan gula.
  4. Es batu.
  5. Meja.

Petugas:

  1. Persiapan tempat konsumsi (lokasi, meja, dll): Musyrif dan beberapa santri.
  2. Buat es teh 2-3 baskom: Musyrif dan beberapa santri.
  3. Menyerahkan sebagian daging ke dapur: Musyrif dan beberapa santri.
  4. Beli air mineral 2 kardus: TU Sintesa.
  5. Beli gorengan: TU Sintesa.
  6. Beli buah: TU Sintesa.
  7. Beli gelas sekali pakai: TU Amiru.

Prosesi:

Tidak ada.

Catatan:

  • Sebagian daging yang baru dipotong diserahkan ke dapur untuk langsung diolah dan dijadikan makan siang untuk santri dan pegawai mukim. disesuaikan jumlah santri atau ditanyakan ke pihak dapur kebutuhan nya.
  • Gorengan kira-kira per kepala dapat 3 pcs.
  • Buah kira-kira per kepala dapat 3 pcs.
  • Es teh per gelas 200 ml. per kepala dihitung 4 gelas, jika ada 50 kepala maka butuh 40 liter.

Dokumentasi

Penanggung Jawab:

Persiapan:

  1. Cetak Banner.
  2. Cetak nama shohibul qurban untuk difoto dengan hewan qurban.
  3. Kamera dan mic wireless.

Proses dokumentasi dilakukan dari awal sampai selesai. Salah satu hasil dokumentasi adalah video durasi 2-3 menit yang menggambarkan seluruh prosesi dari persiapan, penyembelihan, skinning, pemotongan, pengemasan, sampai penyaluran.

Petugas:

  1. Dokumentasi pra-kata: Tim Media Amiru.
  2. Dokumentasi hewan: Tim Media Amiru dan beberapa santri.
  3. Dokumentasi rangkaian kegiatan: beberapa santri.

Prakata:

Take shoot kapan saja.

  • K.H. Riyadh Rosyadi (Pembina Yayasan).
  • Ibrahim Vatih (Ketua Yayasan).
  • Umar Habib (Ketua Amiru).

Dokumentasi Hewan:

Setiap ekor difoto dengan 3 angle (untuk dijadikan bahan laporan ke shohibul qurban).

  • Saat masih berdiri dengan ada nama shohibul qurban (kertas).
  • Saat sudah direbahkan dan belum disembelih.
  • Saat sudah disembelih.

Dokumentasi Kegiatan:

  1. Sembelih dan Skinning.
  2. Potong daging dan distribusi.
  3. Foto bersama seluruh petugas/panitia (disesuaikan momentumnya, saat semua sedang kumpul/hadir).

Goal:

  1. Produksi foto yang menggambarkan kegiatan.
  2. Foto/video penuh tawa dan bahagia.
  3. Produksi video 2-3 menit seluruh rangkaian kegiatan.

Catatan:

  • Santri yang diberdayakan (jumlah disesuaikan) tidak terlibat sama sekali dalam kegiatan, fokus ke dokumentasi.
  • Tim Amiru pakai rompi semua, untuk membedakan identitas, termasuk santri yang diberdayakan untuk dokumentasi dipakaikan rompi Amiru.

Keterangan

  • Nomor Juknis: JN-008.05.3.2025
  • Diresmikan: 05 Maret 2025
  • Pembaruan: –